Video Populer

Obat AIDS berhasil ditemukan, HIV pada binatang hidup bisa hilang total.

www.pexels.com Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan geja...

Gempa Malang berkekuatan 5,2 skala richter

pixbay.com

Gempa bermagnitudo 5,2 mengguncang Kabupaten Malang, Jawa Timur, dan wilayah sekitarnya, Rabu (8/8/2018). 


Gempa terjadi sekitar pukul 13.09 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, pusat gempa berpusat di 8.80 LS dan 112.46 BT, sekitar 68 km ke arah barat daya.

Pusat gempa berada di kedalaman 13 kilometer.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, S.T., Dipl. Seis, M.Sc memberikan penjelasan tentang gempa bumi yang terjadi di Malang siang tadi.

Penjelasan itu diunggah dalam postingan akun @infobmkg usai laporan gempa dirilis.
Dalam keterangan postingan tersebut, Rahmat Triyono menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang beredar.

"GEMPABUMI TEKTONIK M5,2 MENGGUNCANG KABUPATEN MALANG, TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.

Hari Rabu, 8 Agustus 2018, pukul 13.09.25 WIB, wilayah Samudera Hindia selatan Jawa Timur diguncang gempabumi tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M=5,2 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,1.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,92 LS dan 112,41 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur pada kedalaman 42 km.

Gempabumi selatan di Jawa Timur ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi berkedalaman dangkal ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik (thrust fault).

Guncangan gempabumi ini dilaporkan telah dirasakan oleh masyarakat di daerah Malang, Karangkates dan Blitar pada skala II SIG-BMKG (III MMI), Tretes, Tulungagung, Lumajang, Yogyakarta, Kuta pada skala I SIG-BMKG (II MMI).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 13.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.


Jakarta, 8 Agustus 2018
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG




Sumber : kompas.com

No comments:

Post a Comment

Populer