Video Populer

Obat AIDS berhasil ditemukan, HIV pada binatang hidup bisa hilang total.

www.pexels.com Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan geja...

Armin Meiwes, mencari korban untuk dibunuh dan dimakan dengan pasang iklan di internet


allthatsinteresting.com
Sejak masih muda Armin Meiwes memang sudah suka berfantasi seakan sedang memakan temannya.. Fantasi ini memenuhi pikirannya setiap malam, sehingga kemudian dia berusaha mewujudkannya. Pada awalnya dia berniat untuk menculik dan menyerang seseorang untuk dijadikan korban. Namun dia lebih suka membunuh seseorang yang bersedia untuk dibunuh. Maka kemudian pria kelahiran 1 Desember 1961 ini memasang iklan internet di internet untuk mencari Pria berbadan tegap yang bersedia untuk dibantai dan kemudian dimakan. Ramping dan pirang, tipe inilah yang dia inginkan.

Baca juga : Kisah penyanderaan gadis paling kejam sepanjang masa dari Jepang. 


Lalu Bernd Jürgen Brandes, seorang pria berusia 43 tahun menjawab iklan Meiwes.

www.bizarrepedia.com

Seperti yang diketahui dari rekaman video tape yang dibuat oleh kedua pria ini, Pada tanggal 9 Maret 2011, mereka saling betemu di rumah Meiwes di sebuah desa kecil di Rotenburg. Di sini, Meiwes memotong kemaluan Brandes, kemudian keduanya berusaha memakannya. Pada awalnya Brandes bersikeras agar Meiwes berusaha menggigit kemaluannya hingga putus. Tapi hal tersebut sulit untuk dilakukan, hingga akhirnya Meiwes menggunakan pisau untuk memotongnya. Brandes berusaha untuk memakan kemaluannya sendiri tapi tidak bisa, karena terlalu keras dan "kenyal". Kemudian Meiwes menggorengnya ditambah dengan garam, merica, anggur dan bawang, namun karena terlalu gosong, kemudian dia memberikannya ke anjingnya.

Menurut seorang jurnalis yang melihat video tersebut, Brandes mungkin terlalu lemah karena kehabisan darah sehingga tidak dapat memakan kemaluannya sendiri. Kemudian Meiwes membaca buku selama 3 jam, sementara Brandes berbaring mengeluarkan banyak darah di dalam bak mandi. Tampaknya Meiwes telah memberinya alkohol, penghilang rasa sakit dan pil tidur dalam jumlah besar. Kemudian Meiwes membunuh Brandes di sebuah ruangan yang memang dia buat untuk tujuan itu, Ruang Pembantaian. Setelah menusuk Brandes hingga mati, dia menggantungnya pada pengait daging, dan merobek-robeknya dari pengait daging tersebut. Dia bahkan berusaha untuk menggiling tulangnya untuk dijadikan tepung. Semua adegan ini direkam dalam sebuah video berdurasi dua jam. Meiwes kemudian memakan tubuh tersebut hingga 10 bulan kemudian.

Meiwes kemudian ditangkap pada Desember 2002 setelah seorang mahasiswa yang melihat iklannya untuk mencari korban baru menelpon polisi dan melaporkan hal ini. Polisi menggeledah rumahnya dan kemudian menemukan potongan-potongan tubuh dan rekaman video pembunuhan tersebut.

Pada 30 Januari 2004, Meiwes dihukum delapan tahun penjara karena pembantaian manusia, bukan karena pembunuhan, sebab Brandes telah secara sukarela menyerahkan dirinya kepada Meiwes untuk menjadi korbannya.

Pada April 2005, pengadilan Jerman memerintahkan Pengadilan ulang setelah Jaksa mengajukan banding. Mereka percaya bahwa Meiwes seharusnya dihukum karena pembunuhan. Yang menjadi pernyataan waktu itu adalah, apakah Brandes benar-benar secara sadar setuju atas pembunuhan dirinya, mengingat kondisi mental dan asupan alkohol yang cukup banyak pada dirinya. Pada pengadilan tersebut psikolog menyatakan bahwa Meiwes masih memiliki fantasi untuk melahap daging orang muda. Kemudian pada tanggal 10 Mei 2006, di pengadilan Frankfurt Meiwes dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Syukurlah..

Pertanyaan yang belum terjawab dari kasus ini, adalah, apa latar belakang yang membuat Brandes menjawab iklan Meiwes. Segila apa dia sehingga dia bersedia menjawab iklan Meiwes dan bersedia untuk dibunuh dan dimana oleh Meiwes ? Berikut adalah kutipan percakapan online antara Meiwes dan Brandes, pada tanggal 6 Maret 2001, tiga hari sebelum kejadian pembantaian tersebut :

-----
BRANDES : Hallllooooo????
MEIWES : Hi, Cator, what do you do professionally, that you are up so late at night?
(Halo, apa pekerjaanmu, kok sampai larut belum tidur ?)
BRANDES : I can’t sleep well anymore because of our meeting
(Aku tidak dapat tidur nyenyak lagi karena pertemuan kita)
MEIWES : That’s a sensible reason. Yesterday I was incredibly tired, it was a stressful day
(Alasan yang masuk akal. Kemarin aku sangat lelah, hari yang membuat stress)
BRANDES : I’m in telecommunications
(Aku bekerja di bidang telekomunikasi)
MEIWES : Oh, that sounds interesting
(oh, sepertinya menarik)
BRANDES : I believe you
(Aku percaya padamu)
MEIWES : I’m looking forward to our meeting, it will definitely be really cool
(Aku tak sabar menunggu pertemuan kita. Pasti sangat seru)
BRANDES : I want it to be & hope it’ll be really cool. Are you setting an alarm clock?
(Aku ingin dan berharap pertemuan kita benar-benar seru. Apa kamu memasang alarm?)
MEIWES : It’s only a few days until March 9
(Cuma beberapa hari lagi hingga tanggal 9 Maret)
BRANDES : Still, I would have rather met you yesterday and felt your teeth
(Tetap saja, seharusnya aku bertemu denganmu kemarin dan merasakan gigimu)
MEIWES : One can’t have everything. There’s still some time before you really feel my teeth
(Tidak semua harapan bisa terpenuhi. Masih ada beberapa waktu lagi sebelum kamu benar-benar merasakan gigiku)
BRANDES : I hardly know what to expect. Have you slaughtered a man before?
(Aku tidak tahu apa yang kuharapkan. Apa kau pernah membantai orang sebelumnya?)
MEIWES : Unfortunately, only in my dreams, but in my thoughts I do it every night
(Sayangnya, hanya di mimpiku, tapi di pikiranku, aku melakukannya setiap malam).
BRANDES : So I’m the first? You have eaten human flesh before, or you haven’t?
(Jadi saya yang pertama ? Kau pernah makan daging manusia sebelumnya ?)
MEIWES : No, you don’t exactly find it in the supermarket, unfortunately
(Tidak, kau tidak bisa mendapatkannya di supermarket, sayangnya)
BRANDES : How do you know if it will taste good to you, or that the blood won’t make you sick?
(Bagaimana kau tau rasanya enak atau darah tidak akan membuatmu menjadi sakit?)
MEIWES : I’m readying myself with my dreams. Once I was so excited I grabbed a needle and drew my own blood so I could drink it
(Aku mempersiapkan diriku untuk mimpi-mimpiku. Sekali waktu aku menjadi terlalu semangat sehingga aku mengambil jarum dan mengambil darahku sendiri untuk ku minum).

BRANDES : And your blood, it tasted good to you?
(Apakah darahmu terasa enak?)
MEIWES : It was quite tasty. Once I was drilling some holes and the drill slipped right into my hand, that was a real treat. Blood is the juice of life. It contains everything a person needs for nutrition
(Rasanya lumayan lezat. Aku pernah mengebor lubang dan bornya tergelincir ke tangan saya, itu benar-benar nyata. Darah adalah sari kehidupan, mengandung seluruh nutrisi yang dibutuhkan manusia).

BRANDES : Then I hope you won’t wilt, that you can really see it through without a problem
(Jadi kuharap kamu tidak akan melemah, sehingga kamu dapat melakukannya tanpa masalah)
MEIWES : To bite into your penis will certainly not be easy—living flesh is somewhat more resistant than fried—but one thing is certain: our dream will be fulfilled
(Untuk menggigit kemaluan Anda, jelas tidak akan mudah-daging yang masih segar lebih alot daripada yang telah digoreng- tapi satu hal yang pasti : mimpi kita akan menjadi kenyataan)

BRANDES : But there’s not so much in it as there is in muscle
(Tapi tidak terlalu banyak di dalamnya seperti yang ada di otot.)
MEIWES : Yeah, but the penis is principally a spongy material filled with blood
(Ya, tapi p*nis pada dasarnya adalah bahan kenyal yang berisi darah)
BRANDES : For both our sakes, I hope that’s true. I hope you have also already thought about what’s to be done with the rest. Fulfilling the dream shouldn’t become a nightmare for you. No one will know where I’ve disappeared to
(Demi kita berdua, semoga itu benar. Aku harap kamu juga telah memikirkan tentang apa yang harus dilakukan setelahnya. memenuhi mimpi seharusnya tidak menjadi mimpi buruk buatmu. tidak akan ada yang tahu kemana aku menghilang)

MEIWES : After you’re dead, I’ll take you out and expertly carve you up. Except for a pair of knees and some fleshy trash (skin, cartilage, tendons), there won’t be much of you left
(Setelah kau meninggal, aku akan membawamu keluar dan memotong-motongmu. Kecuali sepasang lutut dan beberapa sampah berdaging (kulit, tulang rawan, tendon), hanya ada sedikit darimu yang akan tersisa)

BRANDES : There will be a good bit, like the knees, I hope you have a good hiding place for them
(Akan ada sedikit yang bagus, seperti lutut, aku harap kau punya tempat yang bagus untuk menyembunyikannya)
MEIWES : I’ll dry out the knees and grind them up soon after
(Aku akan mengeringkan dan menggilingnya kemudian)
BRANDES : Okay, they’re good as fertilizer, I heard that once. I see you’ve thought about it. Good! Sounds like I’m the first
(Oke, aku dengar itu bagus untuk dijadikan penyubur. Kulihat kamu telah memikirkannya. Bagus ! Kedengarannya seperti akulah yang pertama)
MEIWES : And you won’t be the last, hopefully. I’ve already considered catching a young person from the street, but I would rather kill only those who want to be killed
(Dan kau bukanlah yang terakhir, kuharap. Aku telah berpikir untuk menangkap seorang anak muda dari jalan, tapi lebih baik aku membunuh orang yang bersedia di bunuh saja)

BRANDES : That also doesn’t sound bad. But yeah, seeing as it’s not so totally legal, this is in my eyes better than yanking somebody directly off the street (Itu juga tidak terdengar buruk. Tapi ya, hal itu kan tidak sepenuhnya legal, kalau begini, menurutku lebih bagus daripada mengambil seseorang langsung dari jalanan).

MEIWES : Exactly, I’d do it, if it were legal
(Tepat sekali. Aku akan melakukannya, jika itu ilegal)
BRANDES : “What will you do with my brain?”
(Apa yang akan kau lakukan dengan otakku?)
MEIWES : “I’ll leave it, I don’t want to split your skull.”
(Kubiarkan saja, aku tidak ingin memecah tengkorakmu)
BRANDES : “Better bury it, preferably in a cemetery; nobody notices skulls there. Or maybe pulverise it?”
(sebaiknya menguburnya, lebih baik kalau di pemakaman; tidak ada yang memperhatikan tengkorak di sana. atau mungkin dihancurkan saja?)
MEIWES : “We have a nice small cemetery here.”
(di sini ada pemakaman kecil yang bagus)
BRANDES : “You could use it as an ashtray.
(Kau bisa menggunakannya sebagai asbak).
BRANDES : “Are you a smoker?”
(Apakah kau perokok?)
MEIWES : “Yes, but my teeth are still pretty white.”
(Ya, tapi gigiku masih cukup putih)
BRANDES : “That’s good, I smoke, too. I hope you like smoked meat.”
(Bagus, aku juga merokok. Kuharap kau suka daging asap)
MEIWES : “Just bring yourself for breakfast.”
(Bawa saja dirimu untuk sarapan)


Bagaimana perasaan anda setelah membaca kisah nyata diatas..? merinding? mual? takut? 

No comments:

Post a Comment

Populer