Video Populer

Obat AIDS berhasil ditemukan, HIV pada binatang hidup bisa hilang total.

www.pexels.com Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan geja...

BERBAHAYA !! Waspada peredaran Obat PCC dan Narkoba jenis Flakka


 Photo : Femina (dea)


Warganet kembali diingatkan akan bahaya narkoba. Pekan ini, politikus Golkar Indra J. Piliang ditangkap di sebuah tempat karaoke di Taman Sari, Jakarta Barat. Dalam pemeriksaan polisi, Indra mengakui bahwa dirinya telah setahun mengonsumsi sabu-sabu untuk menghilangkan penat dan menambah stamina.

Tidak hanya itu, yang perlu diwaspadai adalah kabar beredarnya obat PCC yang mirip flakka, jenis narkoba baru di Kendari, Sulawesi Tenggara. Hingga Kamis (14/9), pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari mencatat jumlah korban telah mencapai 50 orang.

Pada Detik.com, Kepala Kota Kendari, Murniaty mengatakan, situasi tersebut sudah masuk dalam kategori darurat narkoba. Awalnya, Rabu (13/9), ada 30 remaja pelajar SD, SMP, SMA hingga pegawai yang mengonsumsi obat terlarang. Ada 25 orang yang dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Kendari dalam kondisi tidak sadar dan akan melukai diri sendiri, dan satu orang pelajar SD tewas.

Dua puluh korban lainnya adalah mahasiswa di Kendari Permai dan Kambu. Mereka kini dirawat di Rumah Sakit Jiwa Kendari.

Gejala-gejala yang muncul pada korban seperti wajah memerah, mencak-mencak dan berhalusinasi. Pihak BNN belum menyatakan secara resmi bahwa obat tersebut termasuk jenis flakka. Hingga saat ini, diduga gejala tersebut muncul karena efek obat PCC (Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol) yang dicampur dengan minuman ringan dan sejumlah obat lain. Meski demikian, kehadiran flakka harus kita waspadai. Seperti apa flakka dan bahayanya?

1/ Si Cantik yang Murah dan Memabukkan
Nama Flakka berasal dari kata Spanyol yang berarti wanita langsing dan cantik. Biasanya dijual dalam bentuk kristal serupa garam mandi. Flakka sering digunakan di rokok elektronik yang sedang populer atau bisa juga dikonsumsi dengan cara lain.

Flakka dikenal juga dengan sebutan ‘kerikil’ dan disebut para ahli lebih berbahaya dibandingkan kokain. Penggunanya bisa mengalami delusi dan halusinasi. Harga satu botol flakka cukup murah, yaitu 5 dolar Amerika atau sekitar Rp65ribu.

Bahan aktif flakka adalah senyawa kimia yang disebut alpha-PVP, yang menurut daftar Badan Obat-obatan AS merupakan zat yang paling mungkin disalahgunakan dan biasanya diproduksi di luar AS seperti Tiongkok dan Pakistan.

Menurut DrugAbuse.com, sebuah temuan yang dipublikasikan di jurnal Psychopharmacology mendapati bahwa flakka jauh lebih adiktif ketimbang amfetamin. Pakar mengatakan pengguna flakka akan mengalami situasi excited delirium, munculnya perasaan super, kuat dan euforia, dan meningkatkan hasrat seksual pada penggunanya saat mereka sedang high.

Flakka juga menyebabkan suhu tubuh naik drastis yang bisa mengakibatkan kerusakan ginjal, bahkan kematian. Obat ini juga meningkatkan tekanan darah yang bisa menyebabkan serangan jantung, aneurisma, stroke atau gagal jantung.

2/ Ramai sejak 2012 di Amerika
Flakka sempat hangat dalam pemberitaan internasional pada tahun 2012 lalu. Tahun 2015, beberapa kasus kembali muncul di Florida, Amerika Serikat. Dilansir dari CNN, beberapa warga bertingkah aneh, seperti ada pria berlari tanpa busana di tengah jalan dan mengaku dirinya Dewa Thor. Setelah diperiksa, ia mengaku mengonsumsi flakka.

Tahun 2016, flakka juga diduga menjadi penyebab Austin Harrouff (20), seorang mahasiswa di Florida menusuk satu pasangan hingga tewas. Pelaku juga mencoba memakan wajah dan bagian perut salah satu korban. Meski setelah pemeriksaan toksikologi, perilaku kanibal Austin disebut tak ada kaitannya dengan flakka. Munculnya beberapa kasus serupa melekatkan julukan baru ‘zombie drug’ pada obat sintetis itu, karena diduga menyebabkan perilaku kekerasan dan kanibalistik seperti zombie.  

3/ BNN: Flakka Sudah Masuk ke Indonesia
Akhir Juli lalu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso menyatakan flakka telah masukke Indonesia berdasarkan hasil temuan tim laboratorium BNN. “Flakka yang ada di YouTube yang dilihat oleh masyarakat ternyata sudah masuk di Indonesia," kata Budi Waseso pada wartakota.tribunnews.com.

Terkait dengan kasus di Kendari, Kepala BNN Kendari, Murniaty juga mengimbau pada orang tua orang tua, untuk mengawasi anak-anak, agar tidak menerima pemberian dari orang yang tidak dikenal.



Artikel asli

Baca juga :
BPOM menganggap ada yang janggal dalam peredaran PCC di Kendari
Begini Ngerinya Efek Narkoba yang Bikin Puluhan Anak Kendari Mirip "Zombie"
Hot !
Hot !!


No comments:

Post a Comment

Populer