Di Balik Dunia

Raja Perempuan Dari Bugis Yang Mendunia. Kisah Dan Sejarah We Tenri Olle Siti Aisyah We Tenri Olle adalah satu diantara sekian banyak raja perempuan Bugis yang narasi tentang dirinya senyap di lintasan sejarah. Ia adalah Raja Tanete, putri kedua dari La Tunampare’ To Apatorang Arung Ujung. Masa kekuasaan We Tenri Olle terbilang cukup lama, 55 tahun, yakni sejak 1855 hingga 1910. Di tangan We Tenri Olle inilah popularitas Tanete melesat melintasi samudera dan benua hingga ke Eropa. Ia berkontribusi dengan menerjemahkan mahakarya epos La Galigo dari bahasa Bugis Kuno ke bahasa Bugis umum. Terjemahan ini kemudian dimanfaatkan oleh seorang peneliti Belanda, BF Matthes, untuk diadopsi menjadi tulisan ilmiah yang akan diceritakan kemudian. Tonton juga : - EVITA PERON. SEJARAH DAN KISAH KUPU-KUPU BAJA DARI ARGENTINA - Rahmah El Yunusiyah. Pelopor Pendidikan Islam Modern Untuk Perempuan di Indonesia - NYI CALONARANG. PEREMPUAN SAKTI ATAU JAHAT? - Susi Pudjiastuti, Najwa Shihab, Agn...

  Transpuan, atau kadang juga masih dikenal dengan waria kadang juga wadam, adalah warganegara yang sah di negeri ini. Yang tidak pernah memilih untuk dilahirkan sebagai transpuan, sama seperti kita tidak bisa memilih dilahirkan sebagau suku tertentu. Sayangnya eksistensi mereka masih belum sepenuhnya diakui di negeri ini. Bahkan karena ketidakpahaman, mereka sering ditolak dan dibuang oleh keluarga sendiri. Sebagai dampaknya, banyak dari mereka yang harus meninggalkan keluarga; meninggalkan bangku sekolah, dan hidup di jalanan....dipandang rendah oleh masyarakat kemana mereka pulang ketika sakit? ketika usia senja menjemput? Keluarga Besar Waria Yogyakarta (KEBAYA) dalam segala keksederhanaan namun penuh ketulusan menjadi rumah dan keluarga bagi mereka. Donasi : Yayasan Kebaya Yogyakarta Mandiri, 1370017557972 Tonton juga : - Transpuan Ini Udah Cantik, Pintar, Mandiri, Suaminya Ganteng Pula. https://youtu.be/B7_vbI4FT0s - Dewi Candraningrum. Mendokumentasikan Luka & Roh ...

Rumah Untuk Waria Lansia Di Yogyakarta. Keluarga Besar Waria Yogyakarta (Kebaya) Bagian 1 Transpuan, atau kadang juga masih dikenal dengan waria kadang juga wadam, adalah warganegara yang sah di negeri ini. Yang tidak pernah memilih untuk dilahirkan sebagai transpuan, sama seperti kita tidak bisa memilih dilahirkan sebagau suku tertentu. Sayangnya eksistensi mereka masih belum sepenuhnya diakui di negeri ini. Bahkan karena ketidakpahaman, mereka sering ditolak dan dibuang oleh keluarga sendiri. Sebagai dampaknya, banyak dari mereka yang harus meninggalkan keluarga; meninggalkan bangku sekolah, dan hidup di jalanan....dipandang rendah oleh masyarakat kemana mereka pulang ketika sakit? ketika usia senja menjemput? Keluarga Besar Waria Yogyakarta (KEBAYA) dalam segala keksederhanaan namun penuh ketulusan menjadi rumah dan keluarga bagi mereka.